oleh : eva lyana dewi
Daar…….. seruan Dhea yang tatkala membuatku terkejut ketika aku duduk termenung diatas kursi yang berjejer rapi di kelas ku saat jam istirahat berlangsung.
“Kenapa kamu bebh, kho dari raut wajahmu terlihat ada yang sedang kamu pikirkan,ayo donk cerita ke aku”, kata Dhea yang berusaha menghiburku.
“Gnie lho, kemarin sepulang sekolah Rehan menghampiriku, dan memberi ku sepucuk surat,kamu taw gak apa isinya ?emang apa isinya bebh?”kata dhea.
“Isinya ……dya nembak aku ! Trus kamu mau ?kata dhea dengan rasa sangat penasaran.Ya, aku terima”,kataku. Mendengar keputusanku Dhea merasa sangat terpukul,karena diam-diam ia juga menyimpan perasaan pada Rehan.Tiba-tiba Rehan menghampiriku dan berkata ,
“Myra kamu udah maem ?” yang seakan akan sangat memerhatikanku semenjak ia jadian ama aku.
“Udah kho” ,kataku sambil menunduk.
“Aku permisi keluar bentar ya, kata Dhea sambil memukul meja.
“Dhea,kamu mau kemana ?tanyaku tetapi dhea tetap meninggalkan kelas tanpa menghiraukan pertanyaanku.Aku semakin bingung dengan Dhea. apakah keputusanku membuat Dhea marah ?tanyaku dalam hati.
“Kamu knapa Myr ?kho bengong”, tanya Rehan. Tanpa basa-basi aku pun keluar kelas meninggalkan Rehan, Ia memanggilku, namun aku tetap melangkahkan kakiku dan tak menyahut.
Tak terasa bel pulang pun berbunyi, aku dan Dhea pulang bersama-sama. Tiba-tiba sebuah mobil membunyikan klaksonnya dengan kencang ,mobil itu berhenti tepat di depanku, langkahku terhambat. Kaca mobil pun terbuka, dan seketika terdengar suara Rehan,
“Myr pulang bareng aku yuks. Sorry, aku mau ngerjain tugas di rumahnya Dhea, kataku yang membohongi Rehan.
“Owh, ya udah kalo githu aku pulang duluan ya,
“Knapa kamu boongin Rehan ?”tanya Dhea .
“Em….em… gax kho, aku lagi males aja “,kataku
****
Tepatnya hari minggu aku dan dhea membuat tugas di rumah Dhea. tok….tok….tok…….!!!!!!permisi….,Dhea pun berlari membuka pintu.
“Owh..kamu, …ngapain kesini ?nyari myra ? “Tanya dhea dengan muka cemberut.
“Siapa dhea? “Tanyaku sambil menghampirinya.
“Eh Rehan, kho kamu tau aku lagi disini ?”,tanyaku .
“Iya tadi aku sempat kerumah mu, tapi kata mbok Na kamu lagi buat tugas di sini”,ujar Rehan.
“ Myr, aku kangen ama kamu”, kata Rehan sambil memegang tanganku.
“iih apaan sih,kamu ini ada-ada aja”. Melihat semua itu, Dhea pun langsung pergi ke dalam dengan wajah yang tampak marah.
“Ayo silakan masuk”,kataku .
“Re, aku mau nanya ini donk,aku gak ngerti”, kataku pada Rehan.Di saat Rehan mulai menjelaskannya aku terpaku memandangi wajah Rehan yang tampak tulus mencintaiku sambil berkata,
“ Begitu caranya”
“ Apa ?”
“Gimana-gmana tadi ?”kataku sambil terkejut.
“Ya ampun Myra, dari tadi aku jelasin, kamu ngapain aja? “kata Rehan.
“Hhe sory-sory,tadi aku gax konsen,kataku sambil tertawa”
“Iih kamu ni lucu banget sie” kata Rehan sambil mencubit pipiku. Dari kejauhan tampak wajah Dhea yang seakan akan cemburu melihat aku dan Rehan.
“Dhe kho disana ?”kata ku
“Oh,e….e…ga”, ucap Dhea.
“Kamu kenapa Dhe ?ko akhir-akhir ni kamu gak seperti biasanya”,tanyaku ?
“Aku ga knapa-knapa kho Myr”, ujar Dhea.Yang hanya terlintas dipikiranku kenapa sikap Dhea berubah semenjak aku jadian ama Rehan, aku harus cari tau penyebabnya,kataku dalam hati.
“Uh, akhirnya tugas kita kelar juga,kata Dhea, kalo gtu aku ma Rehan pulang dulu ya
Dhe “
“O,ia…ia”,sahut Dhea.
****
Keesokan harinya, Di sekolah Dhea bersikap tak seperti biasanya, Dhea gak mau ngomong ma aku, seakan akan Dhea benci banget ma aku. Aku semakin tak mengerti.Sepulang sekolah, aku dan Rehan mengajak Dhea pulang bareng, tapi dia tetap tak menyahut,dan pergi meninggalkan kita begitu aja.Disaat ia meninggalkan aku, jatuh sebuah buku.Akupun mengambilnya.
“Buku apaan thu Myr ? tanya Rehan .
“Aku gak tau juga,mendingan aku bawa pulang dulu”, kataku.
Sesampainya dirumah aku bergeges membaca buku itu, disaat membacanya, tetes demi tetes air mata membasahi pipiku, dadaku terasa sesak. Hatiku perih, saat aku menyadari bahwa buku yang ku baca itu adalah buku harian milik dhea yang isinya berbagai kejadian yang ia alami . dan yang sangat menyakitkan hati , sahabatku itu mencintai rehan. Apa yang harus aku lakukan?
Kulempar buku itu ke lantai, dan ku bantingkan tubuhku diatas kasur. Kubiarkan seragamku yang masih kupakai basah karena keringat dan air mataku. Aku merasa sangat bersalah pada sahabatku sendiri Apakah aku harus melepaskan Rehan demi sahabatku ? tanyaku pada diriku sendiri.
****
Keesokan harinya, di sekolah aku merasa sangat lemas dan tak berdaya .
“Kamu kenapa Myr ?kata Rehan,
“Engga aku ga kenapa-kenapa”
“Yang bener?
“Iya ih bawel banget”,kataku meyakinkan Rehan.Tak terasa bel pertanda pulang pun berbunyi,Myra menghampiri Dhea ,
“De..,Dhea.. jeritku berkali-kali”, tetapi Dhea tetap tidak menoleh dan semakin jauh dariku.Aku pun berusaha mengejarnya tetapi tiba-tiba aku merasa sangat pusing dan tidak mampu lagi mengejar Dhea .Aku pun tergeletak pingsan dan teman-teman mengerumuniku termasuk pacarku Rehan.
“Dhea,bangun dhe”, kata Rehan.Mendengar suara Rehan, Myra menoleh ke belakang dan berlari menghampiriku.
Aku pun tersadar, kulihat Dhea dan Rehan berdiri menemaniku di ruang UKS.
“Myra”,jerit Dhea sambil menangis.
“Maafin aku ya Myr atas pebuatanku yang selama ini membuatmu selalu sedih,ga seharusnya aku gini ama kamu,aku terlalu mementingkan egoku sendiri tanpa memikirkan perasaanmu”,kata Dhea.
“Aku yang minta maaf Dhe ,aku benar-benar ga tau kalo kamu juga mencintai Rehan”,kataku.Mendengar semua itu Rehan terkejut dan merasa malu karena gara-gara kehadirannya hanya membuat persahabatan mereka berantakan.
“Ga Myr,kamu gax salah,yang salah aku,kalian pantas berdua karena kalian saling mencintai. Sekali lagi aku minta maaf Myr”, kata Dhea sambil memelukku.
“Tapi Dhe”
“ssst ….”,Dhea memotong pembicaraanku.
Sejak kejadian itu persahabatanku dan Dhea pun semakin erat ditambah lagi Dhea uda nemuin seseorang yang bisa membuat hidupnya bahagia.
THE END
Comments
Post a Comment