Oleh : Eva Lyana Dewi
“Keisya,ayo bangun nak”,teriak mama keisya memecah tidur nyenyaknya.Serentak Keisya terkejut mendengar suara mamanya yang sangat melengking sembari melihat jam yang tergantung indah di dinding kamarnya yang bernuansa pink.
”Astaga,udah jam segini”,kata Keisya sambil berlari menuju kamar mandi.Saking tergesa-gesanya Keisya pun tidak sempat sarapan.Seperti biasa Keisya pun menunggu seorang cowok dengan perawakan tinggi,putih,ganteng,pokoknya perfect deh.Brian,dialah cowok yang ditunggu Keisya dan gak lain sahabat Keisya sedari kecil.Dia selalu ada di saat Keisya membutuhkannya.Canda tawa,suka duka, mereka lalui bersama.
Tak lama kemudian, muncullah Brian dengan mengendarai Motor Sport merah. Gayanya sudah seperti pembalap saja, tapi tetap keren.Tanpa basa-basi Keisya langsung duduk dibelakang Brian sambil menyambar helm yang disodorkan Brian dan akhirnya mereka pun berangkat.
Sesampainya di sekolah.
“Brian,nanti pulang sekolah temenin aku beli buku ya”,kata Keisya.
“Mau ga ya,iya deh aku mau nganterin”
“Ikhlas ga sih,kalau egga mending jangan”,kata Keisya sinis.Brian pun tertawa kecil.
“Lah,kenapa ketawa?ada yang lucu?”
“Engga kenapa-kenapa,kamu kelihatan cantik aja kalau lagi marah”,kata Brian.
“Dasar aneh,dimana-mana kalau orang marah mana ada kelihatan cantik,tapi terserah kamulah”
“Ada yang bener-bener marah nih,hehehe,Keisya aku ikhlas ko nemenin kamu.Jangankan nemenin beli buku, keliling dunia pun bakal aku temenin”.
Jam menunjukkan pukul 01.15,bel pulang pun berbunyi .Keisya bergegas menghampiri Brian ke kelasnya.
“Brian”,teriak keisya dari luar.
“Itu cewekmu ya”,kata salah satu teman Brian
“Iya,kenapa?cantik ya?”,tanya balik Brian.
“Cantik sih cantik tapi kayanya cerewet,suaranya aja cempreng gitu”,ejek temen Brian.
“Brian”,Keisya kembali berteriak ,Brian pun menghampiri Keisya sambil berkata
“Iya ih bawel”.
“Eh tadi aku denger kamu bilang kalau aku ini pacarmu,maksud kamu apa?
“Gak ada maksud apa-apa,ya siapa tau nanti kamu beneran jadi pacar aku n mungkin bakal jadi pendamping hidupmu”,sahut Brian
“Waduh,siapa yang mau jadi pacar kamu, apalagi kelak jadi pendamping hidup kamu,kata Keisya sambil tertawa.
“Gimana kalau semua itu terjadi?”Tanya Brian dengan tampang yang serius.
“Ya ga mungkinlah,,eh kenapa jadi bahas ini,mending kita berangkat,kata Keisya sembari menarik tangan Brian.
*****
Matahari mulai terbenam ,bintang dan bulan pun mulai tampak.Angin bertiup sepoi-sepoi menyejukkan hati.Keisya menatap langit dengan lekat-lekat lalu terlintas seekor burung kecil yang tampak bingung mencari induknya.Mungkin ini maksud Brian yang selalu ingin menemani Keisya.
Keesokkan harinya,tak seperti biasa Brian tak menjemput Keisya.Keisya pun tampak galau tanpa Brian.
“Keisya,ko bengong?”Tanya Nia sahabat Keisya yang tiba-tiba datang menghampiri bangkunya.
“Eh Nia”kata Keisya terkejut.
“Lagi mikirin siapa sih,mpe bengong kaya gitu?mikirin Brian ya?”
“Iya,aku lagi mikirin Brian,ko dia gak sekolah ya?
“Ya mana aku tau,kan yang deket ama Brian kamu bukan aku”,ejek Nia
“Iya deket tapi hanya sebatas sahabat”
“Kenapa kalian ga pacaran aja sih”?
“Pacaran?ya ampun Nia,Brian kan sahabat aku ya gak mungkinkan kita pacaran”pertegas Keisya
“Keisya apa sih yang gak mungkin di dunia ini,lagunya zigaz aja judulnya sahabat jadi cinta,jadi dalam kehidupan nyata hal itu mungkin terjadi,lagian kenapa kamu mikirin Brian kalau kamu gak ada rasa ke Brian”,kata Nia.
“Iya karena Brian sahabat aku,makanya aku mikirin dia”,sahut Keisya dengan alasan seadanya.
*****
Hari ini hari minggu,Brian menghampiri Keisya ke rumah.
“Tante,Keisyanya ada?”
“Ada,itu Keisya lagi di kamar,tante panggilin dulu ya,silakan duduk dulu”,kata mama Keisya.
“Keisya ada yang nyariin kamu tuh”
“Siapa ma ?”,tanya Keisya
“Iya makanya samperin dulu keluar”.Keisya pun keluar dan terkejut karena tiba-tiba Brian datang ke rumah Keisya.
“Brian,kenapa kemarin kamu gak sekolah?,tanya Keisya
“Kenapa?kamu kangen ama aku ya?
“Ih ge’er banget”.
“Oh ya Kei,aku kesini mau ngomongin sesuatu kekamu”
“Ngomongin apa?”,tanya Keisya penasaran.
“Aku ama keluarga mau pindah ke luar kota 4 tahun,papa aku ada job di luar kota,jadi mau gak mau aku kami sekeluarga harus pindah”.
“4 tahun?lama banget,terus siapa yang nemenin aku selama kamu pergi,siapa yang menghibur aku kalau lagi sedih?,hmm,berangkatnya kapan?,tanya Keisya panik.
“3 hari lagi”,sahut Brian
“Secepat itu?”
“Selama aku pergi kamu gak boleh nakal,jaga diri kamu baik-baik”,kata Brian.Keisya pun tak bisa berkata apa-apalagi selain menangis.
*****
Hari-hari yang paling ditakutkan Keisya pun tiba.Tepat pukul 2 siang,Keisya ditemani Nia datang ke bandara untuk menemui Brian.
“Brian”, teriak Keisya.Air mata pun bercucuran membasahi pipi Keisya.
“Keisya,kamu gak boleh nagis.Aku tahu semua ini berat,tapi inilah yang harus terjadi,dan sebelum aku pergi kamu harus tau perasaan aku yang sebenarnya.Aku sayang kamu,dan lebih tepatnya aku cinta kamu.Mungkin selama ini kamu hanya menganggapku sekedar bergurau,tetapi ini kenyataan yang harus kamu ketahui”,kata Brian sembari memeluk erat Keisya
“Brian,aku juga cinta kamu”,akhirnya kata-kata itu terlontar dari bibir mungil Keisya.
”Keisya,apa yang barusan kamu katakan?”,tanya Brian
“Aku cinta kamu,aku takut kehilangan kamu,dan aku akan menunggu kedatangan kamu disini.
*****
Selama kepergian Brian,Keisya merasa sangat kesepian.Beruntung ia mempunyai sahabat sebaik Nia yang selalu menemani dan selalu mendengar keluh kesal Keisya selama ini.Hingga akhirnya Keisya lulus dan melanjutkan studynya di suatu Universitas ternama di kota tempat tinggalnya.
4 tahun kemudian
Hari ini Keisya sangat sibuk dengan tugas skripsinya,sampai-sampai ia lupa akan hari ini hari ulang tahunnya.Kesibukkan Keisya dimanfaatkan oleh mama Keisya dan Nia untuk menyiapkan Surprice untuknya.
“Surprice”,kata-kata itu terdengar hangat menyapa kedatangan Keisya,dan yang lebih mengejutkan Brian turut hadir di rumahnya.
Hari demi hari mereka jalani,hingga akhirnya mereka melakukan pertunangan.
Tidak biasanya Keisya menolak untuk diantar kuliah oleh Brian.Karena takut Keisya marah Brian pun menuruti kemauan Keisya.Entah hari ini apa yang akan terjadi perasaan mama Keisya gak karuan.
Tiba-tiba mama Keisya mendapat telfon dari pihak rumah sakit yang mengatakan Keisya mengalami kecelakaan.Keisya mampu melewati masa kritisnya,hingga ia tersadar dan mendapati mamanya yang sedang menangis ,Keisya pun teringat kejadian yang menimpa dirinya dan berusaha mengatakan sesuatu pada mamanya.Tetapi bibir Keisya sangat berat dan bahkan tidak mampu untuk berbicara walau hanya sepatah kata.Melihat gerak gerik Keisya sang mama sangat panik dan memanggil dokter.Keisya sangat menyesal akan kejadian ini,bagaimana tidak,kata dokter ia tidak akan bisa berbicara selamanya.
Keisya menulis sesuatu kepada mamanya yang berisikan agar tidak member i tahu semua ini pada Brian.Ia tidak mau membuat Brian ikut merasakan kesedihan dengan apa yang dialami Keisya sekarang ini.
Keisya ditemani mama dan Nia berangkat ke luar negeri untuk belajar bahasa isyarat.Dan akhirnya mereka kembali .
*****
Sudah 2 bulan Brian mencari Keisya kemana-mana termasuk kerumahnya tetapi hasilnya nihil,karena setelah kedatangan Keisya dari luar negeri Keisya memutuskan untuk pindah rumah.Hingga akhirnya Brian mendapat sepucuk surat dan cincin yang bertuliskan nama Brian di pinggir cincin itu yang gak lain cincin milik Keisya yang diberi Brian pada saat mereka melangsungkan pertunangan.
“Brian,maaf selama ini aku pergi meninggalkan kamu,karena aku sadari aku bukan wanita yang baik untukmu.Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini,bukan karena aku tidak mencintai kamu lagi.Terima kasih karena kamu telah menemaniku selama ini”.
Membaca surat Keisya semakin membuat Brian bingung.Brian memutuskan menemui Nia .Dengan sangat terpaksa Nia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi selama ini.
Di saat Keisya sedang melamun di halaman belakang rumah,tiba-tiba Nia datang memb awa surat undangan pernikahan.Keisya pun membuka surat undangan itu dan ia sangat terkejut karena di surat itu terpampang namanya dan nama Brian.Singkat cerita mereka pun melangsungkan pernikahan dan hidup bahagia selamanya.
THE END
Comments
Post a Comment